15.4.08
Bab 4
Mengenal Dunia Remaja
1. Masa Remaja
Istilah remaja atau adolescence berasal dari kata Latin adolescere yang berarti ‘tumbuh’ atau ‘tumbuh menjadi dewasa’. Masa ini merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju ke masa dewasa.
Masa remaja dibagi menjadi tiga rentang usia, yaitu:
- Remaja Awal : 12 – 15 tahun
- Remaja Madya : 15 – 18 tahun
- Remaja Akhir : 19 – 22 tahun
Kebanyakan dari kalian berada di masa remaja awal atau sering disebut sebagai masa puber.
2. Ciri-ciri Remaja
- Masa remaja merupakan masa peralihan
Kamu mungkin pernah mendengar perkataan,”Kamu kan bukan anak kecil lagi” atau “Belum saatnya, kamu belum cukup dewasa!” yang ditujukan kepadamu. Mungkin pula kamu merasa bingung, di satu sisi kamu dianggap sudah bukan anak-anak lagi, namun juga belum dewasa. Jadi siapakah kamu sebenarnya? Anak-anak atau orang dewasa? Tentu saja bukan keduanya. Kamu adalah remaja. Remaja adalah masa dimana kamu bergerak meninggalkan masa kanak-kanak menuju masa dewasa.
- Masa remaja merupakan masa perubahan
Dalam masa peralihan ini, banyak perubahan-perubahan yang akan kamu alami, diantaranya :
- Perubahan fisik / tubuh
Tubuh dengan cepat bertambah tinggi dan besar.
Remaja pria akan mengalami perubahan suara menjadi parau dan rendah, kulit berubah menjadi kasar, tumbuh bulu-bulu kumis, jambang, janggut, pada tangan, kaki, ketiak, dan organ kelamin. Hal penting pada masa ini adalah pertumbuhan organ reproduksi secara pesat, sehingga memungkinkan remaja pria, pada usia sekitar 14 – 15 tahun, mengalami mimpi basah’, yaitu keluarnya sperma, yang menunjukkan kematangan organ reproduksinya.
Remaja wanita akan mengalami perubahan bentuk tubuh menjadi wanita dewasa secara proporsional, yaitu pertumbuhan pada pinggul serta kelenjar yang akan menghasilkan air susu pada buah dada dan tumbuhnya bulu-bulu secara lebih terbatas, yaitu pada ketiak dan organ kelamin. Terjadi pula pertumbuhan organ reproduksi yang cepat, yaitu pada rahim dan ovarium yang menghasilkan sel telur dan hormon untuk kehamilan. Hal ini menyebabkan terjadinya siklus ‘menarche’ (menstruasi pertama), yang sering diiringi dengan sakit kepala, sakit punggung, kelelahan, putus asa, dan perasaan mudah tersinggung.
- Perubahan cara berpikir
Pada masa ini, pertumbuhan otak mencapai kesempurnaan, hal ini mengimbas pada kemampuan berpikir. Secara intelektual remaja dapat berpikir logis tentang hal-hal yang abstrak, mampu membuat rencana dan strategi untuk memecahkan masalah, dapat melakukan introspeksi diri, serta wawasan berpikirnya semakin luas.
- Perubahan emosi
Perubahan-perubahan yang kamu alami sering kali diikuti oleh adanya ketidakseimbangan hormon-hormon dalam tubuhmu yang membuat kamu lebih sensitif, reaktif, dan cenderung temperamental (mudah tersinggung, marah, sedih, murung, menarik diri). Jika tidak diwaspadai dan dikendalikan, maka mudah sekali remaja terlibat masalah dengan orang lain karena keadaan emosinya ini.
- Perubahan minat
Hal-hal yang kamu gemari pada masa kanak-kanak mungkin sudah tidak kamu minati lagi sekarang. Misalnya bermain rumah-rumahan dan boneka atau mobil-mobilan sudah kamu tinggalkan. Saat ini mungkin lebih menyenangkan bagimu untuk jalan-jalan dengan teman-temanmu atau berjam-jam menelpon teman sekelas yang tiap hari bertemu denganmu.
- Perubahan peran yang diharapkan
Remaja diharapkan dapat melepaskan diri dari ketergantungan terhadap orang tua, dapat mandiri melakukan tugas-tugasnya sendiri. Ketika masih duduk di bangku Sekolah Dasar, kamu masih didorong dan diingatkan dalam mengerjakan PR atau belajar, maka sekarang kamu diharapkan dapat melakukannya sendiri tanpa dorongan orang lain.
Perubahan-perubahan ini kerap kali menimbulkan kebingungan pada diri remaja. Di satu sisi remaja menginginkan dan menuntut kebebasan, namun di sisi lain ada ketautan untuk bertanggung jawab terhadap akibatnya dan meragukan kemampuan diri sendiri untuk dapat memikul tanggung jawab tersebut.
- Masa remaja sebagai masa mencari identitas
Siapakah saya? Apakah saya masih anak-anak atau sudah dewasa? Akan seperti apakah nantinya? Apakah nanti saya akan menjadi seorang ibu atau ayah? Apakah saya akan berhasil atau gagal?
Pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan oleh remaja tersebut menunjukkan adanya pencarian identitas diri. Kebanyakan remaja berusaha mendapatkan identitasnya dalam kelompok atau teman-teman sebayanya, misalnya dengan menyamakan cara berpakaian, berbicara, dan berperilaku. Ada keinginan untuk sama dan diterima oleh kelompoknya. Namun lambat laun akan timbul rasa tidak puas jika selalu sama dengan orang lain atau kelompok dan mulai mendambakan identitas diri yang sebenarnya.
- Masa remaja sebagai masa perkembangan kesadaran beragama
Seiring dengan perkembangannya, kemampuan remaja untuk berpikir dan menyoroti nilai-nilai agama pun berkembang. Remaja tidak sekedar lagi melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan tanpa memahami nilai dibaliknya. Sebaliknya remaja cenderung kritis dan sudah dapat membawa nilai-nilai agama ke dalam kehidupan sehari-hari.
- Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik
Masa remaja sering dikatakan sebagai masa memakai kacamata merah jambu. Artinya remaja melihat dirinya dan orang lain sebagaimana yang diinginkannya dan bukan sebagaimana adanya, terlebih lagi dalam hal cita-cita. Seringkali cita-cita remja terlampau tinggi dan tidak realstik, tidak sesuai dengan kondisi dan kemampuan yang dimiliki. Semakin tinggi dan tidak realistik cita-citanya, maka rasa sakit hati dan marah akan semakin meningkat bila cita-cita tersebut tidak terpenuhi.
Kegiatan 1
Buatlah kelompok 4 – 5 orang, masing-masing terdiri siswa putera saja atau puteri saja. Kemudian diskusikan ciri-ciri remaja dan perubahan-perubahan yang kalian alami dalam satu tahun terakhir. Tuliskan hasil diskusi pada kolom kreatif berikut ini!
3. Tugas-tugas Perkembangan Remaja Mengenal Dunia Remaja
1. Masa Remaja
Istilah remaja atau adolescence berasal dari kata Latin adolescere yang berarti ‘tumbuh’ atau ‘tumbuh menjadi dewasa’. Masa ini merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju ke masa dewasa.
Masa remaja dibagi menjadi tiga rentang usia, yaitu:
- Remaja Awal : 12 – 15 tahun
- Remaja Madya : 15 – 18 tahun
- Remaja Akhir : 19 – 22 tahun
Kebanyakan dari kalian berada di masa remaja awal atau sering disebut sebagai masa puber.
2. Ciri-ciri Remaja
- Masa remaja merupakan masa peralihan
Kamu mungkin pernah mendengar perkataan,”Kamu kan bukan anak kecil lagi” atau “Belum saatnya, kamu belum cukup dewasa!” yang ditujukan kepadamu. Mungkin pula kamu merasa bingung, di satu sisi kamu dianggap sudah bukan anak-anak lagi, namun juga belum dewasa. Jadi siapakah kamu sebenarnya? Anak-anak atau orang dewasa? Tentu saja bukan keduanya. Kamu adalah remaja. Remaja adalah masa dimana kamu bergerak meninggalkan masa kanak-kanak menuju masa dewasa.
- Masa remaja merupakan masa perubahan
Dalam masa peralihan ini, banyak perubahan-perubahan yang akan kamu alami, diantaranya :
- Perubahan fisik / tubuh
Tubuh dengan cepat bertambah tinggi dan besar.
Remaja pria akan mengalami perubahan suara menjadi parau dan rendah, kulit berubah menjadi kasar, tumbuh bulu-bulu kumis, jambang, janggut, pada tangan, kaki, ketiak, dan organ kelamin. Hal penting pada masa ini adalah pertumbuhan organ reproduksi secara pesat, sehingga memungkinkan remaja pria, pada usia sekitar 14 – 15 tahun, mengalami mimpi basah’, yaitu keluarnya sperma, yang menunjukkan kematangan organ reproduksinya.
Remaja wanita akan mengalami perubahan bentuk tubuh menjadi wanita dewasa secara proporsional, yaitu pertumbuhan pada pinggul serta kelenjar yang akan menghasilkan air susu pada buah dada dan tumbuhnya bulu-bulu secara lebih terbatas, yaitu pada ketiak dan organ kelamin. Terjadi pula pertumbuhan organ reproduksi yang cepat, yaitu pada rahim dan ovarium yang menghasilkan sel telur dan hormon untuk kehamilan. Hal ini menyebabkan terjadinya siklus ‘menarche’ (menstruasi pertama), yang sering diiringi dengan sakit kepala, sakit punggung, kelelahan, putus asa, dan perasaan mudah tersinggung.
- Perubahan cara berpikir
Pada masa ini, pertumbuhan otak mencapai kesempurnaan, hal ini mengimbas pada kemampuan berpikir. Secara intelektual remaja dapat berpikir logis tentang hal-hal yang abstrak, mampu membuat rencana dan strategi untuk memecahkan masalah, dapat melakukan introspeksi diri, serta wawasan berpikirnya semakin luas.
- Perubahan emosi
Perubahan-perubahan yang kamu alami sering kali diikuti oleh adanya ketidakseimbangan hormon-hormon dalam tubuhmu yang membuat kamu lebih sensitif, reaktif, dan cenderung temperamental (mudah tersinggung, marah, sedih, murung, menarik diri). Jika tidak diwaspadai dan dikendalikan, maka mudah sekali remaja terlibat masalah dengan orang lain karena keadaan emosinya ini.
- Perubahan minat
Hal-hal yang kamu gemari pada masa kanak-kanak mungkin sudah tidak kamu minati lagi sekarang. Misalnya bermain rumah-rumahan dan boneka atau mobil-mobilan sudah kamu tinggalkan. Saat ini mungkin lebih menyenangkan bagimu untuk jalan-jalan dengan teman-temanmu atau berjam-jam menelpon teman sekelas yang tiap hari bertemu denganmu.
- Perubahan peran yang diharapkan
Remaja diharapkan dapat melepaskan diri dari ketergantungan terhadap orang tua, dapat mandiri melakukan tugas-tugasnya sendiri. Ketika masih duduk di bangku Sekolah Dasar, kamu masih didorong dan diingatkan dalam mengerjakan PR atau belajar, maka sekarang kamu diharapkan dapat melakukannya sendiri tanpa dorongan orang lain.
Perubahan-perubahan ini kerap kali menimbulkan kebingungan pada diri remaja. Di satu sisi remaja menginginkan dan menuntut kebebasan, namun di sisi lain ada ketautan untuk bertanggung jawab terhadap akibatnya dan meragukan kemampuan diri sendiri untuk dapat memikul tanggung jawab tersebut.
- Masa remaja sebagai masa mencari identitas
Siapakah saya? Apakah saya masih anak-anak atau sudah dewasa? Akan seperti apakah nantinya? Apakah nanti saya akan menjadi seorang ibu atau ayah? Apakah saya akan berhasil atau gagal?
Pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan oleh remaja tersebut menunjukkan adanya pencarian identitas diri. Kebanyakan remaja berusaha mendapatkan identitasnya dalam kelompok atau teman-teman sebayanya, misalnya dengan menyamakan cara berpakaian, berbicara, dan berperilaku. Ada keinginan untuk sama dan diterima oleh kelompoknya. Namun lambat laun akan timbul rasa tidak puas jika selalu sama dengan orang lain atau kelompok dan mulai mendambakan identitas diri yang sebenarnya.
- Masa remaja sebagai masa perkembangan kesadaran beragama
Seiring dengan perkembangannya, kemampuan remaja untuk berpikir dan menyoroti nilai-nilai agama pun berkembang. Remaja tidak sekedar lagi melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan tanpa memahami nilai dibaliknya. Sebaliknya remaja cenderung kritis dan sudah dapat membawa nilai-nilai agama ke dalam kehidupan sehari-hari.
- Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik
Masa remaja sering dikatakan sebagai masa memakai kacamata merah jambu. Artinya remaja melihat dirinya dan orang lain sebagaimana yang diinginkannya dan bukan sebagaimana adanya, terlebih lagi dalam hal cita-cita. Seringkali cita-cita remja terlampau tinggi dan tidak realstik, tidak sesuai dengan kondisi dan kemampuan yang dimiliki. Semakin tinggi dan tidak realistik cita-citanya, maka rasa sakit hati dan marah akan semakin meningkat bila cita-cita tersebut tidak terpenuhi.
Kegiatan 1
Buatlah kelompok 4 – 5 orang, masing-masing terdiri siswa putera saja atau puteri saja. Kemudian diskusikan ciri-ciri remaja dan perubahan-perubahan yang kalian alami dalam satu tahun terakhir. Tuliskan hasil diskusi pada kolom kreatif berikut ini!
Dalam setiap fase kehidupan manusia, ada tugas-tugas perkembangan yang harus dicapai. Misalnya saja belajar berbicara dan berjalan pada balita merupakan tugas perkembangan yang harus dikuasai untuk melangkah ke fase berikutnya. Bila tidak bisa dilakukan, maka telah terjadi penyimpangan pada perkembangannya. Pada remaja, tugas-tugas perkembangannya adalah :
- Menerima keadaan fisik apa adanya dan tidak rendah diri bila ada kelemahan
- Mandiri secara emosional dari orang tua atau figur lainnya yang setara dengan orang tua
- Mengembangkan kemampuan untuk berkomunikasi atara pribadi
- Bergaul dengan orang lain atau teman sebaya
- Menemukan tokoh atau orang yang dijadikan teladan untuk pencarian identitas diri
- Menerima diri dan yakin pada diri sendiri
- Menjalankan peran yang diharapan
- Memiliki kontrol diri atau pengendalian diri melalui nilai-nilai moral, prinsip dan falsafah hidup.
4. Masalah-masalah yang Sering Dihadapi Remaja
- Masalah yang timbul sehubungan dengan keadaan fisik
Adanya rasa canggung dalam bergaul dan menjalankan perannya, terdapat gejolak emosional seperti kecewa, bingung, dan risau atas keadaan dirinya.
- Masalah sosial dan nilai-nilai kehidupan
- Banyak perbedaan dan pertengkaran dengan orang tua atau orang dewasa lain
- Pergaulan dengan teman sebaya yang tidak terbina dengan baik, maka akan membuat remaja mudah terperosok pada kenakalan remaja / perbuatan anti sosial seperti minum minuman keras, narkoba, dll.
- Masalah perkembangan perilaku
Remaja mudah terbawa dan bergerak mengikuti kegiatan-kegiatan pengrusakan dan spontan tanpa pikir panjang.
Kegiatan 2
Berikut ini adalah masalah mungkin dialami oleh para remaja seusia kalian. Masih dalam kelompok yang sama, diskusikanlah bagaimana cara mengatasi masalah-masalah tersebut, bila ada diantara kalian ada yang pernah mengalaminya, ceritakanlah apa yang kalian rasakan dan lakukan saat itu!
Kasus Yuli
Setiap pulang sekolah Yuli merasa risau, bingung, dan kecewa dengan dirinya. Rasanya setiap orang nampak lebih dari dirinya, lebih cantik, lebih pintar, lebih disenangi oleh teman-teman. Lihat saja Hani, teman sebangkunya, sudah selalu mendapat nilai matematika tertinggi, cantik, rambutnya panjang indah, jago puisi dan basket, jadi anggota OSIS pula. Sedangkan dirinya sungguh tidak bisa dibandingkan. Semakin lama Yuli semakin kecewa pada dirinya sendiri, sehingga ia jadi malas untuk belajar dan bermain dengan teman-temannya.
Apa yang harus dilakukan Yuli agar ia bisa merasa nyaman dengan dirinya sendiri?
Pemecahan kasus Yuli
Kasus Aditya
Sejak masuk SMP, Aditya merasa orang tuanya tidak mengerti keadaan dirinya, selalu mengekang dan mengatur apa yang harus dilakukannya. Misalnya saja waktu ia sedang asyik-asyiknya main game komputer, ibu menyuruhnya belajar dan mengerjakan PR. Padahal itu kan bisa dikerjakan nanti saja. Selain itu beberapa kali ia dimarahi ayahnya karena terlambat pulang sekolah, memang saat itu Aditya dengan teman-temannya bermain basket di lapangan sekolah sampai sore. Sebenarnya Aditya sayang pada kedua orang tuanya, namun ia merasa banyak sekali perbedaan pendapat dengan mereka. Padahal waktu dulu tidak seperti itu.
Apa yang harus dilakukan Aditya agar ia bisa berdamai dengan kedua orang tuanya?
Pemecahan kasus Aditya